Slide Show

Woles Song By Tjandika Janji Palsu By Freedone Hip Hop Kau Harus Pergi By Tjandika Feat Gie DMC & Diway Percuma Ganteng Kalo Engga Ngerap (Gue Ganteng) By Tjandika Feat Marga Lingga Cinta 59 By Tjandika

Menu Horizontal

Senin, 16 Januari 2017

Bukan Penistaan Al - Qur'an. Lalu Penistaan?

Jadi inget beberapa waktu sempat ramai soal "Penistaan Al Qur'an". Gue gak mau ngebahas soal Penistaan Alqur'annya, tapi ngebahas soal.

"Kalo sekarang ada yg namanya Penisaan Alqur'an, kenapa gak ada yang namanya "PENISTAAN LAMPU JAUH atau PENISTAAN KLAKSON kendaraan?"."

Penistaan menurut gue, adalah suatu "kesalah pahaman, atau penafsiran" terhadap suatu hal, yang menyebabkan terjadinya hal buruk untuk masyarat banyak. Dalam hal ini lampu jauh dan klakson (bukan om telolet om ya).

*Lampu Jauh*


Sadar gak sih lampu jauh digunain untuk apa? "untuk melihat yang jauh jauh dik". Ya masasiiih. kita bahas sedikit Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 22/2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.pada pasal 58, juga secara tegas dinyatakan bahwa "Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan dilarang memasang perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas."

Sebenernya, lampu jauh menurut gue tidak mengganggu keselamatan berlalu lintas “Jika digunakan dengan bijak” Karena Sejatinya betul ungkapan lampu jauh untuk melihat yang jauh, namun “Lampu jauh dilarang digunakan di jalan-jalan yang padat lalu-lintasnya atau jika ada pengandara lain dari arah yang berlawanan. Karena sinar terang pada lampu jauh dapat menyebabkan pengendara di depan terganggu penglihatannya karena silau.” Begitu kata orang orang.

Jadi maksud gueee (Gak ada maksud apa-apa sih sebenernya) ya mbok jangan di mainin itu lampu jauhnya, tau gue tauuu lampu lu bagus, warnanya putih terang bersinar seperti karirku yang akan bersinar terang. Tapi maksud dari nyalain kedap kedip trus bikin silau pengendara yang didepannya maksudnya apa coba? Bikin kecelakaan aja.

*Klakson*


Sama seperti statement diatas, Klakson pun harus digunakan dengan bijak oleh si pengendara kendaraan bermotor. Kalian ngerasa jengah gak sih, di kota yang katanya metropolitan ini, suara klakson ada dimanapun dan kapanpun, pernah gak sih sehariii aja gak denger suara klakson di jalan jalan besar kota Jakarta? NORAK tau gak menurut gue orang yang mainin klaksonnya, apalagi pas macet lampu merah. Kita bahas ya.

Gue yakin dari 99% pengendara bermotor semuanya tau tentang kalo lampu merah berhenti dan kalo lampu hijau jalan, gue gamau ngebahas soal lampu merah tapi udah jalan, yang gue mau bahas adalah ketika lampu sudah hijau “KITA PASTI JALAN”, wong lampu merah aja masih banyak yang udah jalan (ngelanggar) gausahlah berisik di bunyiin tuh klakson, tau gue klakson lu kenceng, klakson baru, bunyinya telolet telolet. Tapi gausah norak sih, berisik tau.

Trus kalo ada ibu ibu jalan pelan di sebelah kiri atau ada nenek nenek dan kakek kakek yang lagi jalan di sebelah kiri tapi pelan, ya gausah di klakson sih, sama suka jengah juga ada orang nyebrang, bukannya berhenti malah di klaksonin. Norak menurut gue. Berisik. Sama bodohnya adalah ketika ada orang lagi jalan di trotoar, dan jalanan lagi macet. Trus ada pengendara motor yang lewat trotoar, malah klaksonin orang jalan trus marah marah. Jelas jelas dia yang salah lewat trotoar, kan trotoar untuk pejalan kaki, bukan kendaraan bermotor.

Trus di gang, di gang kecil kampung gak usahlah pake klakson, punya mulut kan buat bilang “PERMISI”. Kedengeran kok kalo diomongin pelanpun. Norak malah kalo pake klakson. Berisik.

Gaperlu kan gue ngebanding bandingin dengan beberapa kota yang ada di Indonesia?
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur tata karma dalam mengendaranya menurut gue lebih baik. Kalian boleh cek sendiri gimana tertibnya pengendara selain PLAT B.

Gue pribadi bukan berarti seorang yang bener dalam membawa kendaraan bermotor, bukan seseorang yang patuh peraturan 100% juga. Tapi setidaknya gue tidak melakukan “Penistaan terhadap Lampu Jauh” dan “Penistaan terhadap Klakson”. Itu hal norak menurut gue.

Kurang lebihnya mohon maaf,
Andika Putra
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NO FLOOD,NO SARA,NO FLAME