KB - Keluarga Berantakan :p

 Gue anak pertama dari 4 bersaudara, Wow banyak yak adek gue. Adek gue yang pertama cowok,orangnya nyolot abis. Namanya Kiki,dari adek gue yang ini lahir sampai adek gue punya adek yang udah punya adek juga, gue gapernah akur ama si Kiki ini. Mungkin karna sama sama cowok kali yah, jadi ribut mulu. Selanjutnya,adek gue yang kedua. Anak paling cantik di keluarga gue, primadonya keluarga, salah satu anugrah dan karunia terindah yang Allah berikan kepada keluarga gue.namanya Cinta,gue juga pernah membahasnya di blog gue sebelumnya, dia adek yang paling paling paling gue sayang. Umur gue dan dia terpaut 14 tahun,lumayan jauh. Dan, adek gue yang terakhir cowok lagi, cuma beda 2 tahun sama si Cinta. Namanya nanda. Gue juga deket sama si Nanda ini. Anak paling lucu di keluarga gue, tingkahnya unik. Nakal tapi cengeng kalo kata tetangga tetangga gue.haha. Namanya juga anak kecil.

Sebenernya Orang tua gue "pernah" ikut program pemerintah yang aneh.namanya KB. Ituloooh KB, Keluarga Berantakan. eh maksudnya Keluarga Berencana. Program dimana sebuah keluarga memiliki batas maksimal untuk memiliki anak.yaitu 2. Awalnya gue sangat setuju dengan program ini, karna gue juga dulu masih kecil. Masih manut manut bae. Nah seiring beranjaknya gue dewasa dan memiliki 3 orang adik, guepun semakin merasa adanya pola pikir tolak belakang antara gue dan pemerintah. Kenapa punya anak harus dibatasin? Padahal banyak anak banyak rezeki. Dan kalo dari segi agama "doa anak yang soleh" termasuk kedalam amalan yang gak pernah putus, berarti kan banyak anak banyak doa. Banyak anak banyak manfaat lah istilahnya. Dan, orang tua-orang tua saat ini pun berfikir berulang ulang dengan program KB yang berujung dengan mindset "oiya ya,bener juga "pemerintah" punya anak banyak banyak ngurusinnya ribet,ngasih makannya pake apa? Nyekolahinnya? Kebutuhan gono gini? Dan blablabla lainnya". Bodoh yah orang seperti itu, kayak gak punya TUHAN. Gak percaya Allah itu pinter, Allah maha tau, Allah maha adil, dan juga allah Maha Mengatur.Terserah Allah lah mau ngasih anak berapa, manut aturannya Allah, bukan aturan pemerintah. Logikanya aja, banyak anak repot, ngurusnya ribet? Lah kalo gak punya anak? Atau anaknya cuma 1 atau 2, pas si orang tua udah tua.siapa yang mau ngurusin? Keponakan? Apa gak lebih ribet tuh?

Kita lihat dari segi lain,banyak sekali sepasang suami istri yang sangat mengidam idamkan seorang anak. Bertahun tahun menikah belum dianugrahi seorang anak,apakah itu mau mereka? Tentu tidak. Lantas bagaimana dengan pasangan suami istri yang menggunakan KB.apakah itu mau mereka? Ya.tentu. Jadi siapa yang bodoh? Pemerintah? Atau orang ber KB? Ha ha ha.

Gue ingat guru ngaji gue pernah ngomong sama calon istrinya (nnggombal) "akumah bukan apa apa,aku cuma tukang adzan, tukang adzanin anak kita nantiiii #jiaaaahhh" gue yang ada di sebelahnya tentu kaget dan langsung nyeletuk "kalo "tukang" berarti sering kak ngadzaninnya dong.banyak anaknya?" Guru gue dengan mudah menjawab "ya pasti itu.gimana islam mau maju kalo generasi mudanya,calon calon pemimpinnya di tahan tahan dengan menggunakan KB". Tuh. Jadi siapa yang salah? Yang ber KB.atau yang meninggalkan KB?

Jadi intinya,pada prinsipnya KB membuat keluarga kita berantakan.rencana yang gak akan sesuai dengan ekspektasi. Berhentilah berKB, ingat. Dengan KB kau menolak datangnya pemimpin ke muka bumi ini. Astagfirullahaladzim.

Salam KB, eh salah.Salam Hormat.

Andika Putra.

Read More.. »